Selasa, 28 Oktober 2014

laporan penelitian tentang Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit



“ Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit

DI SUSUN OLEH :
MISDI
KELAS : XII IPA

SMA GARUDA KOTABARU
JL. BIMA NO. 134
KABUPATEN KOTABARU
2014/2015




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit”
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas biologi dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas semester 2.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa, masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan  demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.


Kotabaru, 21 Oktober 2014



                                                                                                   Misdi














DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL                                                                                      
PENGANTAR                                                                                              
DAFTAR ISI                                                                                                 
BAB I     PENDAHULUAN
1.1     LATAR BELAKANG..........................................................................            
1.2     RUMUSAN MASALAH......................................................................
1.3     TUJUAN PENELITIAN.......................................................................
1.4     MANFAAT............................................................................................
BAB II     DASAR TEORI
2.1       HIPOTESA.......................................................................................
BAB III    METODELOGI PENELITIAN
3.1       POPULASI DAN SAMPEL............................................................
3.2       IDENTIFIKASI VARIABEL..........................................................
3.3       DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL......................................
3.4       PROSEDUR KERJA........................................................................
 3.4.1   ALAT DAN BAHAN.......................................................................
3.4.2        LANGKAH KERJA........................................................................
BAB IV  PENUTUP
TABEL HASIL PENELITIAN....................................................................
ANALISA DATA.........................................................................................
BAB V
KESIMPULAN.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................





 
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman cabai rawit. Bagi masyarakat Asia khususnya penduduk Indonesia tanaman cabai rawit adalah tanaman yang sangat penting. Dikarenakan Indonesia sangat terkenal dengan masakan yang berbumbu sangat pedas. Selain itu Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia juga mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah dan kebutuhan sehari-hari khususnya cabai rawit.
Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhan cabai rawit yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan cabai rawit.
Oleh sebab itu , kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam pembuatan laporan penelitian kami. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang sudah ada itu benar. Selain itu mlaporan penelitian  ini kami buat karena tugas dari guru kami yaitu Ibu Salindri yang tidak lain adalah guru biologi kami.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang kami ambil adalah kami dapat mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan cabai rawit.
BAB II
Dasar Teori
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Tanaman cabai rawit cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air. PH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan cabai rawit.
-Faktor Eksternal:
  1. Suhu
  2. Cahaya
  3. Air
  4. Nutrisi
  5. Kelembapan Udara
  6. Tingkat keasaman dan basa (pH)
- Faktor Internal dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Faktor Intraseluler: gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas.
2. Faktor Interseluler: hormon.
Klasifikasi tanaman Cabai Rawit Botani Tanaman Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam famili Solanaceae.   Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk ke dalam genus Capsicum, diantaranya adalah lima spesies yang telah dibudidayakan, yaitu : C. baccatum, C. pubescens, C. annuum, C. chinense dan C. frutescent.
Klasifikasi tanaman cabai :
Divisio             : Spermatophyta
Sub divisio      : Angioispermae
Classis             : Dicotyledone
Ordo                : Tubiflorae
Familia            : Solanaceae
Genus              : Capsicum
Species            : Capsicum annuum L.
2.1 Hipotesa
   Hipotesa penelitian ini adalah jika ada pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman cabai rawit.

Bab III
Metodologi Penelitian
3.1 Populasi dan Sampel
Populas          i: tanaman cabai rawit.
Sampel            : 4 tanaman cabai rawit
3.2 Identifikasi Variabel
A. Bebas         : Intensitas cahaya matahari.
B. Terikat        : Pertumbuhan tanaman cabai rawit.
C. Kontrol       : Air, tanah, pot bunga.


3.3             Definisi Operasional Variabel
A.    Bebas
Pertumbuhan dalam penelitian ini digunakan perlakuan pada 2 tanaman yang diletakkan di dalam ruangan yang tertutup dan  tidak terkena cahaya matahari. Serta, 2 tanaman cabai rawit yang diletakkan diluar dan terkena cahaya matahari secara langsung.
B.Terikat
Mengamati pertumbuhan cabai rawit dari menghitung jumlah daun dan mengukur tinggi batang tiap 3 hari sekali selama 2 minggu.
3.4             Prosedur Kerja
3.4.1 Alat dan bahan
1. Empat buah pot/gelas plastic yang masing-masing sudah diberi tanah setinggi ±5 cm
2. Penggaris ukur
3.
Sepuluh biji cabai rawit yang sudah dikeringkan selama dua hari penuh
4. Air
5. Cahaya matahari
3.4.2 Langkah kerja:
  1. Menyiapkan alat dan bahan.
  2. Mengambil biji cabe rawit yang sudah dikeringkan.
  3. Menanam 2 biji cabe rawit di masing-masing pot/gelas plastik yang sudah disiapkan.
  4. Meletakkan 2 buah gelas plastik di luar ruangan yang terkena matahari secara langsung dan ditandai dengan nama ‘perlakuan I’
  5. Meletakkan 2 buah gelas plastik di luar ruangan yang terkena matahari secara langsung tetapi, terlidungi dari sinar matahari ( tidak terkena matahari secara langsung ) dan ditandai dengan nama ‘perlakuan II’
  6. Menyirami tanaman cabai rawit setiap sore hari.
  7.  Mengukur tinggi tiap–tiap tanaman cabai rawit setiap 3 hari sekali selama 2 minggu.
  8. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel hasil penelitian.


BAB IV
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
Perlakuan I ( Terkena Cahaya Matahari )
Pengamat (Tanggal)
Tinggi Batang
Jumlah Daun
Tanaman 1
Tanaman 2
Rata-rata
Tanaman 1
Tanaman 2
Rata-rata
13-08-2012
0 cm
0 cm
0 cm
0
0
0
16-08-2012
0 cm
0 cm
0 cm
0
0
0
19-08-2012
2 cm
1.5 cm
1.75 cm
2
2
2
22-08-2012
3 cm
3 cm
3 cm
4
4
4


Perlakuan II ( Tidak Terkena Cahaya Matahari )
Pengamat
(Tanggal)
Tinggi Batang
Jumlah Daun
Tanaman 1
Tanaman 2
Rata-rata
Tanaman 1
Tanaman 2
Rata-rata
13-08-2012
0 cm
0 cm
0 cm
0
0
0
16-08-2012
2 cm
2 cm
2 cm
2
1
1.5
19-08-2012
4 cm
3 cm
3.5 cm
4
4
4
22-08-2012
4 cm
4 cm
4 cm
6
5
5.5








4.3 Grafik data
4.4 Analisa data
Tanaman cabai rawit pada perlakuan I (terkena cahaya matahari), Mengalami pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat. Berwarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh Fungsi hormone auksin yang dihambat oleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal, sehingga tanaman tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pada perlakuan I batangnya tampak lebih gemuk, kokoh dan daunnya terlihat lebar, tebal dan banyak.
Foto tanaman cabai rawit yang terkena cahaya matahari secara langsung dan tumbuh selama 2 minggu.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8ZgxgweL5DZIPPbs2vvumd9K4QHfGrLmSKoxuzfZ4e4nZBE91Ii50wgmDaHQBnbnSjgMwbLQuVxb7Fd1SheQlJ8Zg1hsoze6yaZBXiGE9JfCsxP4I6PCw3RVmiQbWjhUv8yIZ-vpC3YQ/s200/2.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAxU5mvqzHtc7Q_0p6EWZVzctwyhKYQj0WOGbnFjA3X7ylLj77zVxNpElnk49l5bQz4ikH44BZ_G562FvHkzQ2aIGAH2ZBE3dW1ytAHiUYD0n4RBS-g7aaMbd9ZkJ_lJtDtixGjvtcE_k/s200/3.jpg
Tanaman cabai rawit pada perlakuan II (tidak tekena cahaya matahari secara langsung)
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau (pucat) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot II ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.
  • Foto tanaman cabai rawit yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung dan tumbuh  selama 2 minggu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO5ihXm7ls9JEGdNj48aWcEsqEwsPLxjVgZUFtwCdOhtL59VzfZjqbvPEx5or051gey0BwNkGCOYCNEqPaMCc1iHI9fMSxyVEzGunbqVn8d8ev8i_ZxxkFNlWwDEAkTL3zu5f6V200as0/s200/4.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS87p_jYQVlD5CWGwKENOKxU2b6k0dzx-6eAE2LH34hNbg_uPWAF1PwPfaS-QlUcpgqaPCYOWXIUMAajpSdTqYczsFuo8Zp2l8xvQMN6eOZiU1leAP1yvZvcDqBts8us4XuPGEg5wixrk/s200/5.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQV6AxTcoxGrRSuKiM5-br-2z99Ppsru9cjPliM2yspbVXBJAjrTySdEHwgNnS7K8sDo7NwdRPWOQy-oYaLM-F6L_m4U_nvHNhZIyLjUof6J-p3_dexkN-8OG8ZD_98nSIBpAM38BoxnY/s200/6.jpg

 Bab V
Kesimpulan
1.Hasil percobaan menunjukkan bahwa:
−Tanaman yang terkena matahari pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar dan tebal, berwarna hijau, batang tegak dan kokoh.
− Tanaman yang tidak terkena matahari mengalami pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis, berwarna pucat, batang melengkung dan tidak kokoh.
2.Cahaya merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.`



Daftar Pustaka
                                              -          Buku biologi penerbit airlangga kelas XII
-          Buku biologi penerbit BSE kelas XII 
- Www..google.com