“
Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit”
DI
SUSUN OLEH :
MISDI
KELAS : XII IPA
SMA GARUDA KOTABARU
JL.
BIMA NO. 134
KABUPATEN
KOTABARU
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “ Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabai Rawit”
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas biologi dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas semester 2.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa, masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Kotabaru,
21 Oktober 2014
Misdi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG..........................................................................
1.2 RUMUSAN
MASALAH......................................................................
1.3 TUJUAN
PENELITIAN.......................................................................
1.4 MANFAAT............................................................................................
BAB II DASAR
TEORI
2.1 HIPOTESA.......................................................................................
BAB III METODELOGI
PENELITIAN
3.1
POPULASI DAN SAMPEL............................................................
3.2
IDENTIFIKASI VARIABEL..........................................................
3.3
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL......................................
3.4
PROSEDUR KERJA........................................................................
3.4.1 ALAT DAN BAHAN.......................................................................
3.4.2
LANGKAH KERJA........................................................................
BAB IV PENUTUP
TABEL HASIL PENELITIAN....................................................................
ANALISA DATA.........................................................................................
BAB V
KESIMPULAN.........................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan
seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah
penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses
dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman cabai rawit. Bagi masyarakat Asia
khususnya penduduk Indonesia tanaman cabai rawit adalah tanaman yang sangat
penting. Dikarenakan Indonesia sangat terkenal dengan masakan yang berbumbu
sangat pedas. Selain itu Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia
juga mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah dan kebutuhan sehari-hari
khususnya cabai rawit.
Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhan cabai rawit
yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan cabai rawit.
Oleh sebab itu , kami memilih permasalahan ini sebagai poin
penting dalam pembuatan laporan penelitian kami. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang sudah ada itu
benar. Selain itu mlaporan penelitian ini kami buat karena tugas dari guru kami yaitu Ibu
Salindri yang tidak lain adalah guru biologi kami.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman cabai rawit?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman cabai rawit.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang kami ambil adalah kami dapat mengetahui
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan cabai rawit.
BAB II
Dasar Teori
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah
pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari
pertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible (tidak dapat kembali).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme.
Tanaman cabai rawit cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang
serta tidak tergenang air. PH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang
baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan cabai rawit.
-Faktor Eksternal:
-Faktor Eksternal:
- Suhu
- Cahaya
- Air
- Nutrisi
- Kelembapan Udara
- Tingkat keasaman dan basa (pH)
- Faktor Internal dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Faktor Intraseluler: gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai
faktor hereditas.
2.
Faktor Interseluler: hormon.
Klasifikasi
tanaman Cabai Rawit
Botani Tanaman Cabai Rawit
Cabai
rawit (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam famili Solanaceae.
Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk ke dalam genus Capsicum,
diantaranya adalah lima spesies yang telah dibudidayakan, yaitu : C. baccatum,
C. pubescens, C. annuum, C. chinense dan C. frutescent.
Klasifikasi
tanaman cabai :
Divisio
: Spermatophyta
Sub
divisio : Angioispermae
Classis
: Dicotyledone
Ordo
: Tubiflorae
Familia
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Species
: Capsicum annuum L.
2.1
Hipotesa
Hipotesa penelitian ini adalah jika ada pengaruh cahaya matahari
terhadap tanaman cabai rawit.
Bab III
Metodologi Penelitian
3.1
Populasi dan Sampel
Populas i: tanaman cabai rawit.
Sampel
: 4 tanaman
cabai rawit
3.2
Identifikasi Variabel
A.
Bebas : Intensitas cahaya
matahari.
B.
Terikat
: Pertumbuhan tanaman cabai rawit.
C.
Kontrol
: Air, tanah, pot bunga.
3.3
Definisi
Operasional Variabel
A.
Bebas
Pertumbuhan dalam penelitian ini digunakan perlakuan pada 2 tanaman yang diletakkan di dalam ruangan
yang tertutup dan tidak
terkena cahaya matahari. Serta, 2 tanaman cabai rawit yang diletakkan diluar
dan terkena cahaya matahari secara langsung.
B.Terikat
Mengamati pertumbuhan cabai rawit dari menghitung jumlah daun dan mengukur
tinggi batang tiap 3 hari sekali selama 2 minggu.
3.4
Prosedur
Kerja
3.4.1 Alat
dan bahan
1. Empat
buah pot/gelas plastic yang masing-masing
sudah diberi tanah setinggi ±5 cm
2. Penggaris ukur
3. Sepuluh biji cabai rawit yang sudah dikeringkan selama dua hari penuh
4. Air
5. Cahaya matahari
2. Penggaris ukur
3. Sepuluh biji cabai rawit yang sudah dikeringkan selama dua hari penuh
4. Air
5. Cahaya matahari
3.4.2 Langkah kerja:
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Mengambil biji cabe rawit yang sudah dikeringkan.
- Menanam 2 biji cabe rawit di masing-masing pot/gelas plastik yang sudah disiapkan.
- Meletakkan 2 buah gelas plastik di luar ruangan yang terkena matahari secara langsung dan ditandai dengan nama ‘perlakuan I’
- Meletakkan 2 buah gelas plastik di luar ruangan yang terkena matahari secara langsung tetapi, terlidungi dari sinar matahari ( tidak terkena matahari secara langsung ) dan ditandai dengan nama ‘perlakuan II’
- Menyirami tanaman cabai rawit setiap sore hari.
- Mengukur tinggi tiap–tiap tanaman cabai rawit setiap 3 hari sekali selama 2 minggu.
- Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel hasil penelitian.
BAB IV
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
Perlakuan I ( Terkena Cahaya Matahari )
Pengamat (Tanggal)
|
Tinggi Batang
|
Jumlah Daun
|
||||
Tanaman
1
|
Tanaman 2
|
Rata-rata
|
Tanaman
1
|
Tanaman
2
|
Rata-rata
|
|
13-08-2012
|
0 cm
|
0 cm
|
0 cm
|
0
|
0
|
0
|
16-08-2012
|
0 cm
|
0 cm
|
0 cm
|
0
|
0
|
0
|
19-08-2012
|
2 cm
|
1.5 cm
|
1.75 cm
|
2
|
2
|
2
|
22-08-2012
|
3 cm
|
3 cm
|
3 cm
|
4
|
4
|
4
|
Perlakuan II ( Tidak Terkena Cahaya Matahari )
Pengamat
(Tanggal)
|
Tinggi Batang
|
Jumlah Daun
|
||||
Tanaman
1
|
Tanaman 2
|
Rata-rata
|
Tanaman
1
|
Tanaman
2
|
Rata-rata
|
|
13-08-2012
|
0 cm
|
0 cm
|
0 cm
|
0
|
0
|
0
|
16-08-2012
|
2 cm
|
2 cm
|
2 cm
|
2
|
1
|
1.5
|
19-08-2012
|
4 cm
|
3 cm
|
3.5 cm
|
4
|
4
|
4
|
22-08-2012
|
4 cm
|
4 cm
|
4 cm
|
6
|
5
|
5.5
|
4.3 Grafik data
4.4 Analisa data
Tanaman cabai rawit pada perlakuan I
(terkena cahaya matahari), Mengalami
pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat. Berwarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh.
Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh Fungsi hormone auksin yang
dihambat oleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya matahari yang cukup
tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal, sehingga
tanaman tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.
Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pada perlakuan I
batangnya tampak lebih gemuk, kokoh dan daunnya
terlihat lebar,
tebal dan banyak.
Foto tanaman cabai rawit yang
terkena cahaya matahari secara langsung dan tumbuh selama 2 minggu.
Tanaman cabai rawit pada perlakuan
II (tidak tekena cahaya matahari secara langsung)
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau (pucat) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot II ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau (pucat) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot II ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.
- Foto tanaman cabai rawit yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung dan tumbuh selama 2 minggu.
Bab V
Kesimpulan
1.Hasil
percobaan menunjukkan bahwa:
−Tanaman
yang terkena matahari pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar dan
tebal, berwarna hijau, batang tegak dan kokoh.
−
Tanaman yang tidak terkena matahari mengalami pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai
batang yang lebih tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis, berwarna pucat,
batang melengkung dan tidak kokoh.
2.Cahaya
merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.`
Daftar
Pustaka
- Buku biologi penerbit airlangga kelas XII
- Buku biologi penerbit BSE kelas XII
-
Www..google.com